BATAM – Badan
Pengusahaan Batam berpeluang mengantikan Otoritas Johor untuk memasok air baku
ke Singapura setelah Pemerintah negara bagian Johor akan
meninjau ulang perjanjian jual beli air baku tersebut.
PLT Ketua KadinKepri,
Nada Faza Soraya mengatakan, Singapura tidak memiliki sumber air baku yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warganya dan kebutuhan lainnya. Selama
ini pasokan air baku negara itu sebagian besar didatangkan dari Johor . Namun,
seiring langkah Pemerintah Bagian Negara Johor yang akan meninjau ulang
perjanjian penjualan air baku dengan Singapura maka Batam bisa masuk ke pasar
tersebut dengan tawaran yang lebih menarik.
“Sumber air baku di
Batam cukup banyak dan itu bisa dijual dengan harga yang tinggi, terlebih
kebutuhan air bersih di Singapura cukup banyak,” katanya, Rabu (25/9).
Jika pemerintah mau
merealisasikan rencana tersebut, kata Nada harus benar benar menguntungkan
Indonesia bukan Singapura. Pasalnya selama ini perjanjian dagang dengan
Singapura sering merugikan Indonesia, contohnya perjanjian penjualan minyak
mentah yang mana dalam perjanjian tersebut Indonesia harus membeli sebagian
minyak mentah yang telah diolah Singapura dengan harga yang lebih tinggi.
Sementara itu, Ketua Komite
Ekseskutif Kementerian Pekerjaan Umum Johor, Datuk Hasni Mohammad mengatakan,
pihaknya akan meninjau ulang perjanjian penjualan air baku dengan Singapura
namun keputusan akhir tetap tergantung pada pemerintah federal Malaysia.
"Berdasarkan
perjanjian Malaysia - Singapura tahun 1961, Malaysia menjual air baku ke
Singapura sebesar tiga sen untuk setiap 1.000 galon. Namun kita harus membeli
kembali air olahan dari Singapura sebesar 50 sen untuk setiap 1.000
galon," katanya.
Menurutnya, pemerintah negara bagian telah melakukan studi berdasarkan perjanjian kepada pemerintah federal untuk membawa masalah itu dengan pemerintah Singapura. Dia berharap persoalan biaya air baku itu bisa diselesaikan pada akhir tahun ini. (gus).
Menurutnya, pemerintah negara bagian telah melakukan studi berdasarkan perjanjian kepada pemerintah federal untuk membawa masalah itu dengan pemerintah Singapura. Dia berharap persoalan biaya air baku itu bisa diselesaikan pada akhir tahun ini. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar