BATAM
- Badan Pengusahaan (BP) Batam diketahui telah menyiapkan tujuh proyek unggulan
pembangunan infrastruktur bernilai triliunan rupiah untuk mempertahankan
kelebihan Pulau Batam dan sekitarnya sebagai daerah perdagangan dan pelabuhan
bebas, serta tempat investasi utama di kawasan Asia Pasifik.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu
Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan, tujuh proyek unggulan
yang akan dikerjakan tahun 2014 ini antara lain, pembangunan jembatan
Batam-Bintan, pengembangan koridor jalan tol, kereta api monorel, dan yang
sekarang sudah dioperasikan yaitu pusat perbaikan dan perawatan pesawat milik
Lion Group. Selain itu juga akan dibangun pembangunan Pelabuhan Alih Kapal
Tanjungsauh, perluasan Pelabuhan Batuampar, pembangunan waduk air bersih dan
pembangunan landas pacu dan terminal kedua Bandara Internasional Hang Nadim
Batam.
“Pembangunan dan pengembangan
infrastruktur perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing batam sebagai
kawasan investasi,” katanya, Senin (3/2).
Ditambahkan, Pembangunan Jembatan Batam-Bintan perlu dilakukan karena bertujuan meningkatkan investasi dan pertumbuhan dua wilayah yang berstatus sebagai kawasan bebas.
Sementara pembangunan jalan tol untuk mempermudah akses barang-barang produksi dari pelabuhan ke kawasan-kawasan industri Batam.
"Untuk monorel direncanakan sebagai sarana transportasi massal dari kawasan pemukiman menuju ke kawasan industri, sehingga mempermudah akses transportasi pekerja," kata Djoko.
Sementara untuk proyek perbaikan pesawat, kata dia, BP Batam menyiapkan lahan 150 hektare di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Selain Lion, Garuda Maintenance Facility, PT Ilthabi dan Sriwijaya Air juga berencana membangun pusat perawatan pesawat di Batam.
Proyek yang saat ini sudah di kerjakan, kata Djoko, adalah perluasan Dermaga Utara Pelabuhan Batuampar berkapasitas 650.000 TEUS serta pembagunan waduk air bersih di Tembesi untuk memenuhi kebutuhan air di Batam. Proyek-proyek pengembangan sarana dan prasarana/infrastruktur tersebut direncanakan sudah terealisasi dalam lima tahun ke depan.
"Proyek-proyek tersebut diharapkan tetap menjadikan Batam memiliki keunggulan dan menjadi tujuan utama investasi," kata dia. (gus).
Ditambahkan, Pembangunan Jembatan Batam-Bintan perlu dilakukan karena bertujuan meningkatkan investasi dan pertumbuhan dua wilayah yang berstatus sebagai kawasan bebas.
Sementara pembangunan jalan tol untuk mempermudah akses barang-barang produksi dari pelabuhan ke kawasan-kawasan industri Batam.
"Untuk monorel direncanakan sebagai sarana transportasi massal dari kawasan pemukiman menuju ke kawasan industri, sehingga mempermudah akses transportasi pekerja," kata Djoko.
Sementara untuk proyek perbaikan pesawat, kata dia, BP Batam menyiapkan lahan 150 hektare di kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Selain Lion, Garuda Maintenance Facility, PT Ilthabi dan Sriwijaya Air juga berencana membangun pusat perawatan pesawat di Batam.
Proyek yang saat ini sudah di kerjakan, kata Djoko, adalah perluasan Dermaga Utara Pelabuhan Batuampar berkapasitas 650.000 TEUS serta pembagunan waduk air bersih di Tembesi untuk memenuhi kebutuhan air di Batam. Proyek-proyek pengembangan sarana dan prasarana/infrastruktur tersebut direncanakan sudah terealisasi dalam lima tahun ke depan.
"Proyek-proyek tersebut diharapkan tetap menjadikan Batam memiliki keunggulan dan menjadi tujuan utama investasi," kata dia. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar