Senin, 17 Februari 2014

Tugu Pahlawan Usman Harun Dibangun di Batam


 
BATAM – Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam berencana membangun patung pahlawan nasional Usman dan Harun untuk mengenang jasa jasanya. Ironisnya, rencana tersebut justru mendapat pertentangan dari Pemerintah Daerah.  

Wakil Ketua Kadin Batam, Budi Mardiyanto mengatakan, Kadin Batam telah mengirim surat ke Pemko Batam, Badan Pengusahaan Batam, Polda Kepri, Komandan Guskamla Armabar, Komandan Pangkalan TNI AL Batam, Kodim 0316 Batam dan Kadis Tata Kota Pemko Batam terkait rencana pembangunan patung pahlawan nasional pejuang anggota Korps Komando Operasi (KKO) Angkatan Laut, Usman bin Ali dan Harun bin Mahdar yang tewas digantung di Singapura karena menjalankan tugas negara.

Berbicara Nasionalisme, Kamar Dagang dan Indusri (Kadin) Batam juga memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Hal ini terbukti dari akan dibangunnya tugu pahlawan Usman Harun di wilayah Batam dan Ini spontanitas saja sebagai bentuk rasa bela negara," katanya, Senin (17/2).

Patung Tugu dua pahlawan nasional tersebut akan dibangun dengan menggunakan dana para pengusaha di Batam yang merasa dua pahlawan tersebut harus dihormati dan rencananya patung tersebut akan ditempatkan di salah satu simpang jalan protocol yang ada di Batam.

Sementara itu, Gubernur Kepri, Muhammad Sani meminta Kamar Dagang dan Industri Kota Batam tidak memperkeruh hubungan Indonesia dan Singapura dengan membangun patung Usman dan Harun di kota yang berbatasan dengan Singapura itu.

"Dengan kondisi sekarang, tolong dipikirkan kembali, jangan tambah permasalahan," katanya.

Usman dan Harun adalah pahlawan nasional yang tidak perlu diragukan lagi, namanya juga sudah diabadikan sebagai nama jalan dan kapal perang, katanya.

Namun, di lain sisi, pejabat di Singapura sudah menyatakan kekecewaannya atas penamaan Usman Harun pada kapal perang, sehingga seharusnya Kadin tidak memperburuk keadaan mengingat Batam, Kepulauan Riau, adalah kota yang bertetangga dekat dengan Singapura.

"Apa untungnya bagi kita," kata dia.

Sementara itu, Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Batam masih mengkaji perizinan pembangunan patung pahlawan nasional Usman dan Harun yang digagas Kamar Dagang dan Industri Daerah Batam untuk mengenang jasa keduanya yang meninggal di tiang gantung peradilan Singapura.

Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Kawasan Batam Dwi Djoko Wiwoho sebelumnya mengatakan ada beberapa hal yang menjadi perhatian BP Batam dalam mengkaji perizinan patung Usman Harun, di antaranya estetika, menjaga hubungan baik dengan pemerintah Singapura serta lokasi Batam yang berdekatan dengan negara tetangga itu.

Apalagi banyak penanam modal dari Singapura yang berinvestasi di Batam. Meski di lain sisi, ia mengatakan Usman dan Harun adalah pahlawan nasional yang harus dikenang dan dihormati. (gus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar