BATAM
– Dua perusahaan Jepang bergerak di bidang pembuatan perlengkapan kapal dari
karet dan bidang manufactur bangun pabrik di Batam, Provinsi Kepulauan Riau
dengan nilai investasi ditaksir 173 juta dollar AS setara dengan 1,7 triliun
rupiah dengan kurs 10 ribu rupiah per dollar AS. Pabrik yang akan beroperasi
tahun ini tersebut akan merekrut ratusan pekerja lokal.
Direktur Pusat Layanan
Terpadu Satu Pintu yang juga Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko
Wiwoho mengatakan, rencana investasi dua perusahaan yang masih dalam satu grup
usaha itu sudah dikemukakan sejak Juli 2013 dan saat ini sudah tinggal
realisasinya saja. Satu perusahaan bergerak dalam bidang pembuatan perlengkapan
perkapalan dari karet yang akan menanamkan investasi sebesar 128 juta dolar AS
dan satu perusahaan lagi bergerak dibidang manufactur dengan nilai investasi 45,8
juta dolar AS.
“Jepang merupakan
investor utama di Batam setelah Singapura dan Malaysia dan tahun ini fokus
promosi investasi dilakukan di Jepang dengan harapan jumlah investor asal
negara tersebut yang menanamkan modal di Batam terus meningkat sehingga target
pencapaian investasi 350 juta dollar AS bisa tercapai tahun ini,” katanya,
Jumat (7/2).
Ditambahkan, nilai investasi Jepang di Batam masih relative
lebih kecil jika disbanding kawasan yang sama di negara tetangga, sehingga
fokus promosi investasi tahun ini diarahkan ke negeri sakura tersebut. Terlebih
paska Tsunami, perekonomian Jepang saat ini semakin mengeliat.
"Jepang sudah pulih kembali paska Tsunami, kami harap akan banyak investasi yang masuk ke Batam dan Kami akan menjadikan Jepang salah satu fokus promosi investasi," Djoko.
"Jepang sudah pulih kembali paska Tsunami, kami harap akan banyak investasi yang masuk ke Batam dan Kami akan menjadikan Jepang salah satu fokus promosi investasi," Djoko.
Dikatakan, hingga akhir 2013 lebih dari 100
perusahaan menyampaikan keinginan berinvestasi di kawasan perdagangan dan
pelabuhan bebas Batam. Sebagian perusahaan itu ada yang sudah merealisaikan
investasinya. Namun sebagian besar belum merealisasikannya, karena biasanya
perusahaan asing membutuhkan waktu untuk benar-benar yakin menanamkan
investasinya dan faktor keamanan menjadi salah satu pertimbangan utama.
Sementara itu, sebanyak 22 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) telah merealisasikan investasinya di Batam dengan total nilai mencapai 251 miliar rupiah selama tahun 2013. Sedangkan jumlah pekerja yang berhasil diserap dari kegiatan itu sebanyak 582 orang.
Sementara itu, sebanyak 22 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) telah merealisasikan investasinya di Batam dengan total nilai mencapai 251 miliar rupiah selama tahun 2013. Sedangkan jumlah pekerja yang berhasil diserap dari kegiatan itu sebanyak 582 orang.
Kepala
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kota Batam, Gustian Riau
mengatakan, sebagai Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas (KPBPB), Kota
Batam tidak hanya dilirik oleh Penanaman Modal Asing (PMA) untuk berinvestasi.
Tetapi juga oleh pengusaha dalam negeri.
" Trend investasi di Kota Batam, memang setiap tahun meningkat baik PMA maupun PMDN,"katanya.
Menurutnya, pada periode 2013, ada sebanyak 106 PMDN yang hendak berinvestasi di Batam dengan nilai investasi mencapai 2,5 triliun rupiah. Jumlah tenaga kerja yang bisa diserap sekitar 1.708 orang, namun realisasinya baru 22 proyek atau perusahaan.
Menurut dia, banyaknya PMDN yang tidak merealiasikan investasnya, dipengaruhi beberapa faktor. Seperti rencana Investasi yang diberi tenggang waktu tiga tahun untuk persiapan operasional, namun pada kenyataanya ada perusahan yang tidak siap untuk jalan dengan berbagai kendala yang dihadapi.
Rencana dan realisasi atau perluasan investasi PMDN, bidang usaha yang dominan dikerjakan dilihat dari izin prinsip dan izin usaha yang telah diterbitkan, antara lain bidang pembangunan dan pengusahaan kawasan industri.
Untuk menjamin keberlangsungan perusahaan dan mengetahui perkembangan perusahaan, pihaknya melakukan pengawasan setiap tiga bulan sekali. Ini berguna mengetahui situasi maupun kendala-kendala yang dimiliki setiap perusahaan. (gus).
" Trend investasi di Kota Batam, memang setiap tahun meningkat baik PMA maupun PMDN,"katanya.
Menurutnya, pada periode 2013, ada sebanyak 106 PMDN yang hendak berinvestasi di Batam dengan nilai investasi mencapai 2,5 triliun rupiah. Jumlah tenaga kerja yang bisa diserap sekitar 1.708 orang, namun realisasinya baru 22 proyek atau perusahaan.
Menurut dia, banyaknya PMDN yang tidak merealiasikan investasnya, dipengaruhi beberapa faktor. Seperti rencana Investasi yang diberi tenggang waktu tiga tahun untuk persiapan operasional, namun pada kenyataanya ada perusahan yang tidak siap untuk jalan dengan berbagai kendala yang dihadapi.
Rencana dan realisasi atau perluasan investasi PMDN, bidang usaha yang dominan dikerjakan dilihat dari izin prinsip dan izin usaha yang telah diterbitkan, antara lain bidang pembangunan dan pengusahaan kawasan industri.
Untuk menjamin keberlangsungan perusahaan dan mengetahui perkembangan perusahaan, pihaknya melakukan pengawasan setiap tiga bulan sekali. Ini berguna mengetahui situasi maupun kendala-kendala yang dimiliki setiap perusahaan. (gus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar