Jumat, 14 Februari 2014

Investor Jepang Tanam Modal di Batam USD173 Juta


BATAM – Dua perusahaan Jepang bergerak di bidang pembuatan perlengkapan kapal dari karet dan bidang manufactur bangun pabrik di Batam, Provinsi Kepulauan Riau dengan nilai investasi ditaksir 173 juta dollar AS setara dengan 1,7 triliun rupiah dengan kurs 10 ribu rupiah per dollar AS. Pabrik yang akan beroperasi tahun ini tersebut akan merekrut ratusan pekerja lokal.
 
Direktur Pusat Layanan Terpadu Satu Pintu yang juga Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho mengatakan, rencana investasi dua perusahaan yang masih dalam satu grup usaha itu sudah dikemukakan sejak Juli 2013 dan saat ini sudah tinggal realisasinya saja. Satu perusahaan bergerak dalam bidang pembuatan perlengkapan perkapalan dari karet yang akan menanamkan investasi sebesar 128 juta dolar AS dan satu perusahaan lagi bergerak dibidang manufactur dengan nilai investasi 45,8 juta dolar AS.
 
“Jepang merupakan investor utama di Batam setelah Singapura dan Malaysia dan tahun ini fokus promosi investasi dilakukan di Jepang dengan harapan jumlah investor asal negara tersebut yang menanamkan modal di Batam terus meningkat sehingga target pencapaian investasi 350 juta dollar AS bisa tercapai tahun ini,” katanya, Jumat (7/2).
 
Ditambahkan, nilai investasi Jepang di Batam masih relative lebih kecil jika disbanding kawasan yang sama di negara tetangga, sehingga fokus promosi investasi tahun ini diarahkan ke negeri sakura tersebut. Terlebih paska Tsunami, perekonomian Jepang saat ini semakin mengeliat.

"Jepang sudah pulih kembali paska Tsunami, kami harap akan banyak investasi yang masuk ke Batam dan Kami akan menjadikan Jepang salah satu fokus promosi investasi," Djoko.
Dikatakan, hingga akhir 2013 lebih dari 100 perusahaan menyampaikan keinginan berinvestasi di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam. Sebagian perusahaan itu ada yang sudah merealisaikan investasinya. Namun sebagian besar belum merealisasikannya, karena biasanya perusahaan asing membutuhkan waktu untuk benar-benar yakin menanamkan investasinya dan faktor keamanan menjadi salah satu pertimbangan utama.

Sementara itu, s
ebanyak 22 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) telah merealisasikan investasinya di Batam dengan total nilai mencapai 251 miliar rupiah selama tahun 2013. Sedangkan jumlah pekerja yang berhasil diserap dari kegiatan itu sebanyak 582 orang.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kota Batam, Gustian Riau mengatakan, sebagai Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas (KPBPB), Kota Batam tidak hanya dilirik oleh Penanaman Modal Asing (PMA) untuk berinvestasi. Tetapi juga oleh pengusaha dalam negeri.

" Trend investasi di Kota Batam, memang setiap tahun meningkat baik PMA maupun PMDN,"katanya.

Menurutnya, pada periode 2013, ada sebanyak 106 PMDN yang hendak berinvestasi di Batam dengan nilai investasi mencapai 2,5 triliun rupiah. Jumlah tenaga kerja yang bisa diserap sekitar 1.708 orang, namun realisasinya baru 22 proyek atau perusahaan.

Menurut dia, banyaknya PMDN yang tidak merealiasikan investasnya, dipengaruhi beberapa faktor. Seperti rencana Investasi yang diberi tenggang waktu tiga tahun untuk persiapan operasional, namun pada kenyataanya ada perusahan yang tidak siap untuk jalan dengan berbagai kendala yang dihadapi.

Rencana dan realisasi atau perluasan investasi PMDN, bidang usaha yang dominan dikerjakan dilihat dari izin prinsip dan izin usaha yang telah diterbitkan, antara lain bidang pembangunan dan pengusahaan kawasan industri.

Untuk menjamin keberlangsungan perusahaan dan mengetahui perkembangan perusahaan, pihaknya melakukan pengawasan setiap tiga bulan sekali. Ini berguna mengetahui situasi maupun  kendala-kendala yang dimiliki setiap perusahaan. (gus).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar